MI-RU dan SMP RAUDLATUL ULUM JANGKAR
Senin, 17 September 2018
Makna dan Hikmah Tahun Baru Islam (Hijriah) MI Raudlatul Ulum & SMP Raudlatul Ulum Jangkar 1440 H
Makna dan Hikmah Tahun Baru Islam (Hijriah)
MI Raudlatul Ulum & SMP Raudlatul Ulum Jangkar 1440 H
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tahun Baru Hijriah adalah salah satu hari besar bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Peringatan yang hadir setiap setahun sekali itu untuk mengenang peristiwa hijrahnya Rasulullah saw. dan para pengikutnya dari Mekkah menuju Madinah. Perayaan Tahun Baru Hijriah jatuh pada tanggal 1 Muharam (kalender Arab) atau 1 Suro (kalender Jawa).
Di Indonesia, perayaan tersebut menjadi tradisi baru yang lahir dari perpaduan budaya Islam dan Jawa. Karenanya, bentuk peringatannya mengakar di kalangan masyarakat Islam tradisional. Meski begitu, perayaan Tahun Baru Islam terasa hampa makna karena hadir semata-mata sebagai warisan turun-temurun yang biasa terjadi. Oleh karena itu, umat Islam perlu menengok sejarah masa lampau yang melatarbelakangi peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan Rasul dan para pengikutnya berhijrah dari Mekkah menuju Madinah. Pertama, alasan keamanan yang tidak mendukung dakwah islamiyah di Mekkah. Nabi Muhammad saw. mendapat perlawanan dan kecaman luar biasa dari kelompok kafir Quraisy yang tidak senang dengan kehadiran Islam sebagai agama baru. Bahkan paman Nabi, yaitu Abu Jahal dan Abu Lahab menabuh genderang perang untuk mengusirnya agar keluar dari Mekkah. Kedua, tradisi jahiliyah Mekkah yang sangat bertentangan dengan risalah Islam. Masyarakat Mekkah pada waktu itu dikelompokkan berdasarkan garis keturunan dan kepemilikan harta benda. Berhala-berhala pun menjadi sesembahan mereka layaknya Tuhan. Sementara itu, Rasulullah saw. tak dipercaya hanya karena ia berasal dari kalangan Bani Hasyim yang miskin. Melihat kenyataan itu, sungguh tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan agama Allah swt. yang merupakan rahmat bagi semesta alam kecuali berpindah ke suatu tempat yang dapat menerima Nabi dan ajarannya. Oleh karena itu, dipilihlah Madinah sebagai tempat untuk membangun kehidupan baru yang cinta damai.
Peristiwa hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tanggal 24 September 622 M merupakan titik balik kehidupan Nabi Muhammad saw. Di sanalah kemajuan pesat perikehidupan umat muslim akan menjelang di bawah pimpinan beliau. Setelah tiba di Madinah, Nabi Muhammad saw. mengutus sahabat Hudzaifah Ibnu Yaman untuk melakukan sensus penduduk. Hasil sensus menyatakan bahwa terdapat 10.000 penduduk yang menetap di Madinah. Mereka terdiri dari 1.500 orang muslim, 4.000 orang Yahudi, dan 4.500 orang musyrik Arab. Umat Islam adalah kaum minoritas, namun dihormati dan mendapat kepercayaan untuk mengatur masyarakat yang dicita-citakan bersama.
Peran Rasulullah saw. di Madinah bukan semata-mata sebagai pemimpin spiritual, namun juga sebagai pemimpin politik yang mengatur pemerintahan, pertahanan dan keamanan, merancang undang-undang, dan menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak. Demikian besar peran dan tugas beliau dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan bernegara di Madinah. Akhirnya, dalam kurun waktu sekitar 12 tahun Nabi berhasil mengubah kehidupan masyarakat Arab yang sangat membanggakan garis keturunannya menjadi masyarakat yang bermoral dan berlandaskan persaudaraan. Piagam Madinah pun lahir sebagai wujud kesadaran luhur demi terciptanya tatanan masyarakat yang berdasarkan prinsip persamaan, keadilan, dan musyawarah. Ketiga prinsip itulah yang akhirnya mampu menyatukan kehidupan orang Islam, Yahudi, Nasrani, musyrik Arab, kaum Anshar, dan Muhajirin.
Makna dan Hikmah Tahun Baru Islam (Hijriah)
Illustration from image google
Sejarah mencatat Madinah al-Munawarah (kota yang bercahaya) sebagai peradaban terindah yang pernah dibangun oleh Rasulullah saw. Seorang tokoh dari Barat menyebutnya sebagai sebuah contoh masyarakat modern yang belum ada tandingannya sepanjang sejarah peradaban yang paling modern sekalipun. Tidak berlebihan apa yang menjadi kekaguman para sejarawan Barat tersebut. Bagaimana pun, dengan keyakinan dan sentuhan kasih sayangnya, Nabi mampu mengubah Madinah menjadi kota besar yang memancarkan cahaya perdamaian ke seluruh penjuru dunia hingga saat ini. Tentang peran beliau, Allah berfirman dalam surah ali-Imran ayat 110 yang artinya, "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah...."
Selama hidup di Madinah tidaklah banyak orang yang bersedia mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw. Tetapi siapa pun yang telah tersinari petunjuk Ilahi, mereka hidup tenang dan damai. Sementara itu, penderitaan dan pengorbanan seakan tak pernah lepas dari diri Rasul manakala ia menjalankan perintah hijrah. Hijrah memang mengandung resiko yang tidak ringan. Segala yang menjadi kecintaan harus ditinggalkan, dilepas, dan diikhlaskan demi menggapai ridho Allah swt. semata. Kendati berada di posisi yang lemah dan teraniaya, perintah berhirjah merupakan suatu keniscayaan bagi kaum yang hatinya hanya patuh dan tunduk kepada Allah swt. Sepanjang keimanan masih terpatri teguh di lubuk hati maka kemenangan tak akan pernah sirna. Inilah hal pertama yang ditanamkan Rasulullah saw. kepada sahabat-sahabatnya jauh sebelum hijrah.
Peristiwa hijrah Nabi yang bersejarah akhirnya dijadikan awal mula tahun baru Islam, yakni tahun Hijriah. Kota Yatsrib kemudian berganti menjadi nama Madinah yang juga dikenal sebagai Madinah al-Munawarah atau Madinatur Rasul. Dari kota Madinalah cahaya kasih sayang dan perdamaian itu memancar ke seluruh bumi sampai kapan pun sepanjang umat Islam mampu menjaga risalah Rasulullah saw.
Kini, meskipun telah terentang berabad-abad yang lampau dari masa kini, hendaknya umat Islam dapat mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Ketulusan hati, kebulatan tekad, dan kegigihan menghadapi berbagai rintangan adalah hikmah hijrah yang semestinya direnungkan sebab hal itu adalah modal utama untuk membentuk masyarakat kokoh dan berakhlak mulia.
MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum Jangkar mempunyai cara yang unik dalam memperingati Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah, seluruh siswa, orangtua siswa, dan guru keliling kampung dengan membawa lampu lampion sambil beraholawat. Kegiatan ini dilaksanakan malam hari, pas tanggal 1 Muharrom 1440 H.
Untuk mengapresiasi karya lampion siswa, dewan guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mempunyai karya yang rapi, unik, serta bernilai seni. Anak-anak begitu khidmat dan senang dalam kegiatan muharroman ini, dan orangtua serta warga sekitar mengapresiasi kegiatan ini.
Selamat berjumpa lagi di tahun yang akan datang (1441 H.) Semoga Raudlatul Ulum tetap jaya li i'la kalimatillah.
Created: Samsul Arifin
Jumat, 31 Agustus 2018
Selasa, 28 Agustus 2018
Senin, 27 Agustus 2018
Penggunaan Media Audio di MIRU dan SMP RU Jangkar
Manusia merupakan
mahluk individual sekaligus mahluk sosial. Oleh karena itu, manusia harus
bergaul dan berhubungan dengan manusia lain. Sebagai mahluk sosial, manusia
serimg memerlukan orang lain untuk memahami apa yang sedang dipikirkan, apa
yang dirasakan, dan apa yang diinginkan, pemahaman terhadap pikiran, kehendak
dan perasaan orang lain dapat dilakukan dengan menyimak.
Banyak pilihan yang
menganggap bahwa menyimak merupakan keterampilan yang paling penting diantara
keterampilan-keterampilan lain. Melalui aktivitas ini, siswa memperoleh
kosakata yang gramatika, disamping tentunya pengucapan yang baik ( Azis dan
Alwasilah, 1996 : 82 ).
Selanjutnya, Astuti (
2002 : 3 ) menyatakan bahwa ” keterampilan menyimak merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang sangat penting dipelajari untuk menunjang kemampuan
berbahasa yang baik. Kemampuan menyimak yang baik bisa memperlancar komunikasi
karena komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar jika pesan yang sedang
diberikan atau diterima tidak dimengerti ”.
Dan pendapat tersebut
dapat dikatakan bahwa keterampilan menyimak sangatlah perlu diberikan kepada
siswa. Dengan menguasai keterampilan menyimak, maka siswa MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum Jangkar Desa Jangkar Kecamatan
Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura dapat
memperoleh informasi dari bahan simakan. Namun dalam pencapaian harapan
tersebut, banyak hambatan atau kendala dalam pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Ingrris, dan bahasa asing lainnya
di sekolah pada umumnya. Seperti kenyataan yang dihadapi bahwasanya kemampuan
siswa MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum
Jangkar Desa Jangkar Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura
dalam menyimak, khususnya mengungkapkan kembali isi berita sangat kurang.
Hasil belajar
siswa MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum
Jangkar Desa Jangkar Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura dalam pembelajaran menyimak khususnya mengungkapkan kembali
isi cerita, tentu saja menjadi persoalan bagi peneliti. Karena
disamping harapan kurikulum tidak terpenuhi, juga sangat berpengaruh pada
penentuan nilai akhir pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Untuk
mengatasi rendahnya kemampuan siswa MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum Jangkar Desa
Jangkar Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura mengungkapkan kembali isi cerita dalam pengajaran
menyimak, maka perlu mencari upaya pemecahanya. Dalam
hal ini, Guru MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum Jangkar Desa Jangkar Kecamatan
Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura mencoba
menggunakan media audio berupa tape recorder. Alasan menggunakan media audio
ini dengan pertimbangan media mudah diperoleh dan dapat menunjang peneliti
dalam pengajaran menyimak.
Harapannya dengan mengunakan media
audio (tape recorder), kemampuan mengungkapkan kembali isi cerita dalam pengajaran
menyimak dapat meningkat.
Created: Samsul Arifin
Implementasi Media LCD Proyektor di MIRU dan SMP Raudlatul Ulum Jangkar
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no. 16 tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang meliputi kompetensi
pedagogik guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran, disamping kompetensi pedagogik yang lainnya. Selain
dari itu salah satu kompetensi profesional guru memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan pengembangan diri. Dari kedua
kompetensi tersebut dapat dikatakan bahwa guru harus mampu menggunakan TIK
untuk melakukan komunikasi dalam pengembangan dirinya serta mampu menggunakan
TIK dalam pembelajaran di sekolah.
Sistem
pembelajaran pada zaman sekarang sudah sangat berbeda jauh dengan sistem
belajar yang masih terkesan tradisional. Komponen-komponen untuk menunjuang
berlangsungnya proses belajar mengajar juga sudah dilengkapi dengan berbagai
alat teknologi. Tujuan utama penggunaan teknologi di dalam sistem pembelajaran
adalah untuk memudahkan dan mengefektifkan pembelajaran agar menjadi lebih baik
dari sebelumnya dalam waktu dan kondisi yang lebih baik.
Untuk itu strategi implementasi TIK harus dapat menawarkan jalan keluar
untuk melengkapi teknologi yang diterapkan, agar dapat lebih menjamin
keefektifannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Hasil optimum pemanfaatan TIK akan diperoleh jika teknologi
tersebut ditanamkan dalam strategi implementasi yang terjabarkan secara jitu.
Jika tidak demikian, TIK hanya akan merupakan pemecahan yang bermasalah, dan
dampaknya pasti kurang.
PERUMUSAN
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul
Ulum Jangkar Desa Jangkar Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura
secara signifikan. Teknologi
hanyalah satu dari sekian komponen dalam peningkatan kualitas pembelajaran di
sekolah. Terdapat sejumlah komponen lain yang harus berfungsi efektif agar
teknologi dapat memberikan sumbangannya. Komponen mana yang telah berjalan
dengan baik, akan berperan lebih efektif lagi jika menggunakan LCD Proyektor
dalam pembelajaran.
Banyak pengalaman yang menunjukkan kegagalan implementasi TIK yang lebih
didominasi oleh faktor penggunanya, seperti: keterbatasan keahlian, tidak cocok
dengan budaya dan etika ataupun penolakan atas perubahan. Atas dasar inilah
pembahasan akan lebih berorientasi ke aspek langkah-langkah strategis yang akan
dilakukan supaya implementasi penggunaan media LCD Proyektor dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran di MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum Jangkar Desa
Jangkar Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura.
MANFAAT LCD
PROYEKTOR DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Untuk
mendapatkan hasil yang optimal dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran di MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum Jangkar Desa
Jangkar Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura diperlukan strategi yang tepat dalam merencanakan peningkatan
efektivitas dan efisiensi kegiatan pendidikan.
Reeves
(1998) untuk kepentingan pembelajaran di sekolah terdapat dua pendekatan pokok
dalam penggunaan teknologi, yaitu para siswa dapat belajar “dari” dan “dengan”
teknologi. Belajar “dari” teknologi dilakukan seperti dalam penggunaan
computer-based instruction (tutorial) atau integrated learning system. Belajar
“dengan” teknologi adalah menggunakan teknologi dalam lingkungan pembelajaran
konstruktivisme (contructivist learning environments).
Dalam
mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran, para ahli meneliti dan
mengembangkan berbagai media, lanjut Woodbridge (2004). Beberapa catatan
penting dari media tersebut adalah:
Teknologi
(TIK) berperan pada beberapa fungsi: pertama menciptakan kondisi belajar yang
menyenangkan dan mengasyikan (efek emosi). Kedua membekali kecakapan siswa
untuk menggunakan teknologi tinggi.
Emosi
positif, keterampilan menggunakan teknologi dan kecakapan dalam memanfaatkan
program-program itu merupakan bekal dan menciptakan kondisi yang positif bagi
pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui:
ü Pengembangan kemampuan
mencipta, memanipulasi, dan belajar;
ü Berlatih dengan
tugas-tugas yang berbasis penyelesaian masalah
ü Membangun lingkungan
belajar konstruktivis.
LCD
proyektor merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan
video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan
permukaan datar seperti tembok, dsb. Ketika ditanya bagaimana LCD proyektor
dapat mempengaruhi pengalaman belajar mengajar? Menurut Philips (2002) dari
hasil penelitian, beberapa daerah diidentifikasi adanya pengaruh yang besar
terhadap penggunaan media LCD proyektor dalam pembelajaran, termasuk bantuan
visual, fleksibilitas yang lebih besar untuk metode pengajaran alternatif,
membuat mengajar lebih mudah dan lebih baik, dan kesadaran siswa untuk belajar
lebih meningkat.
Bantuan visual. LCD proyektor memungkinkan guru untuk memberikan beragam
konten untuk semua siswa di kelas sekaligus memungkinkan siswa untuk memiliki
pengalaman belajar visual dan berwarna-warni saat pelajaran diberikan. Proyektor ini sempurna untuk pemuda yang berorientasi visual
generasi ini karena mereka membantu membuat konsep-konsep abstrak lebih mudah
dipahami.
Sebagai
Alternatif mengajar. Dengan tidak memaksa seorang guru hanya mengandalkan buku,
proyektor multimedia membuat informasi pendidikan lebih tersedia untuk siswa.
Hal ini merupakan perubahan kebiasaan konvensional dan ritual di dalam kelas.
Bahkan, beberapa peserta survei percaya LCD proyektor dapat menggantikan papan
tulis.
Membuat
mengajar lebih mudah dan lebih baik. Siswa dapat lebih fokus belajar karena
melihat satu layar besar tanpa kesulitan. LCD proyektor telah membuat
pengajaran mata pelajaran yang berhubungan dengan internet dan demonstrasi
aplikasi baru perangkat lunak jauh lebih mudah, meningkatkan kesadaran dan
dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Lebih
Efektif dan Efisien. Dengan menggunakan LCD Proyektor, waktu yang digunakan
untuk mengajar tidak terbuang sia-sia hanya untuk menulis di papan tulis, dan
membuat catatan. Selain itu kualitas visual akan lebih nyaman dengan materi
yang dapat terlihat dengan jelas di banding dengan menulis di papan tulis. Hal
inilah yang dapat membuat waktu belajar menjadi efektif, dan suasana belajar
mejadi efisien.
Ramah
Lingkungan. Karena LCD Proyektor hanya menggunakan tenaga listrik, maka dapat
dikatakan sangat ramah lingkungan dari pada menulis di whiteboard dengan
spidol, atau menulis di papan tulis dengan kapur. Selain tidak mencemari
lingkungan yang akibatnya dapat mengganggu kesehatan, LCD Proyektor juga ramah
lingkungan, bisa digunakan kapan saja dan dimana saja dengan praktis dan cepat.
Membiasakan
peserta didik dengan teknologi. Secara tidak langsung, penggunaan LCD Proyektor
dapat mendidik siswa agar lebih mengeluarkan de-ide kreatifnya dalam penggunaan
teknologi. Yang dapat brguna bagi perkembangan dirinya di era modernisasi yang
semakin berkembang.
Mengikuti
Standar Pendidikan. Hampir disetiap sekolah di perkotaan menggunakan media
pembelajarn berupa LCD Proyektor. Lambat laun sistem pembelajaran yang seperti
ini akan semakin berkembang hingga ke sekolah yang letaknya di desa atau
pedalaman. Jadi dengan mengikuti standar pendidikan seperti ini, maka
pendidikan akan terus berkembang.
STRATEGI
IMPLEMENTASI LCD PROYEKTOR
Menurut
Dian Schaffhauser (2014) pada sektor pendidikan, LCD Proyektor sudah
menggantikan fungsi papan tulis. Dengan kemampuan interaktifnya, proyektor
diyakini akan segera mengubah cara mengajar di kelas-kelas. Seyogyanya,
teknologi di dunia pendidikan dapat membantu mengatasi kebutuhan dari
pertanyaan seperti seberapa cepat siswa MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum Jangkar Desa
Jangkar Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura mampu menulis. Belum lagi, bagaimana agar tampilan presentasi
tidak terganggu atau terhalang ketika guru menjalankan tugasnya, atau mungkin
kendala kesulitan instalasi, setting, sampai soal ukurannya yang terbatas.
Keberhasilan
implementasi LCD Proyektor ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya
diperlukannya strategi implementasi dengan memperhatikan berbagai macam aspek
diantaranya outcome, pembiayaan, pihak yang bertanggung jawab, sumber yang
dibutuhkan dan aspek evaluasi. Perencanaan yang dilakukan dengan baik dengan
mengakomodasi berbagai sumber seperti tujuan, manusia, fasilitas, masyarakat,
kebutuhan berbagai pihak, kemampuan yang dimiliki oleh sekolah, daya dukung
pihak pihak luar, serta aspek yang lainnya. Keberhasilan penggunaan LCD
proyektor pada pembelajaran di sekolah ditentukan oleh kejelian pihak
pengembang program serta, pola pengelolaan yang tepat.
Pentingnya perencanaan, seperti diungkapkan Bracewell, R. (1999) bahwa
implementasi TIK (LCD proyektor) di sekolah diperlukan strategi khusus, yaitu
mengidentifikasi beberapa faktor penting, seperti : keluaran (outcomes) yang
berisi tentang apa yang nanti diharapkan tercapai dengan menerapkan TIK (LCD
proyektor) di sekolah, Outcome berupa profil sumber daya yang menguasai TIK. Kemudian tentukan strategi pencapaiannya dari outcome tersebut,
waktu yang dibutuhkan berupa target pencapaian baik jangka pendek dan jangka
panjang, menentukan juga pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini menentukan
tim khusus, yang tak kalah pentinya menentukan pembiayaan TIK (LCD proyektor)
meliputi pengelolaan dan sumber pembiayaannya. Sumber-sumber ini diperlukan
untuk keberlangsungan TIK diantaranya untuk pengadaan fasilitas, insentif
penyelenggara dan pengelola, pemeliharaan (maintenance), menyelenggarakan
iven-iven sebagai publishing produk LCD proyektor sebagai sosialisasi hasil
kepada pihak luar baik sekolah lain atau pemakai serta masyarakat luas.
KESIMPULAN
Untuk mendapat
hasil yang optimal dari implementasi LCD proyektor pada pembelajaran di MI
Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum Jangkar Desa Jangkar Kecamatan Tanah
Merah Kabupaten Bangkalan Madura perlu memperhatikan beberapa aspek-aspek yang
perlu didasari atas beberapa prinsip diantaranya prinsip-prinsip perencanaaan,
tinjauan terhadap kurikulum dalam hal ini kurikulum dijadikan sebagai rujukan dasar
bagi perencanaan dengan melihat kompetensi dan target kurikulum yang ingin di
capai. Teknologi LCD
proyektor sangatlah membantu dalam proses pembelajaran karena memudahkan semua
pihak, baik pengajar maupun siswa. Banyak manfaat dalam penggunaan LCD proyektor
pada pembelajaran, yaitu memberikan pengalaman baru bagi siswa sehingga minat
belajar makin tumbuh, penyampaian pesan akan lebih jelas, lebih efektif dan
efisien, lebih ramah lingkungan, membiasakan siswa MI Raudlatul Ulum dan SMP Raudlatul Ulum
Jangkar Desa Jangkar Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan Madura dengan teknologi, mengikuti standar pendidikan,
dan dapat menumbuhkan sikap pro aktif siswa dalam belajar. Tinjauan terhadap
pembelajaran yang profesional perlu dilakukan sebagai realisasi dari kurikulum,
dalam hal ini sudah di pikirkan bagaimana pola pembelajaran, mekanisme
pembelajaran sampai evaluasi pembelajaran agar peningkatan kualitas pendidikan
dapat terlaksana dengan baik.
Created : Samsul Arifin
Sabtu, 04 Agustus 2018
Baju Keramat nan Sakral
"Raudlatul Ulum ada di darah, kulit, dan daging saya. Setiap mengenakan baju KERAMAT nan SAKRAL ini, saya mendapatkan energi yang luar biasa. Saya harap, saya menjadi bagian Raudlatul Ulum, seperti juga Raudlatul Ulum menganggap saya bagiannya", _Samsul Arifin_.
Langganan:
Postingan (Atom)